LAPORAN BIOLOGI
ACARA 1
PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK
DAN STRUKTUR SEL
Nama : Yuli Nur Azizah
Nim : 120210101077
Kelas : Biologi Dasar B
|
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN AJARAN 2012/2013
I.
JUDUL
: PENGGUNAAN
MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SEL
II.
TUJUAN
:
1.
Mengenali komponen-komponen mikroskop dan cara
penggunaaannya
2.
Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang
akan diamati di bawah mikroskop
3.
Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan
sel tumbuhan
III.
DASAR
TEORI :
1.
Mikroskop
Mikroskop adalah alat bantu penglihatan yang dapat
digunakan untuk mengamati obyek yang ukurannya kecil seperti sel, organisme
bersel satu, organel sel, dan lain-lain... Secara garis besar mikroskop terdiri
dari dua bagian yaitu mekanik dan optik. Bagian mekanik terdiri dari: statif,
tubus, revolver, sekrup pengatur tubus kasar dan halus, sekrip pengatur
kondensor, sekrup pengatur posisi gelas benda. Bagian obyektif terdiri dari
lensa obyektif, okuler, kondensor dan cermin.(Lelono,2002:1)
Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung
tabung mikroskop. Tabung mikroskop bisa lurus dan bisa berkepala monokuler atau
binokuler. diujung bawah tabung mikroskop terdapat tempat kedudukan lensa
obyektif yang bisa dipasangi tiga atau lebih lensa obyektif dan dapat diputar
disebut revolver.(Waluyo et al,2013:1)
Lensa okuler adalah lensa yang berfungsi untuk membuat
bayangan semu yang terakhir, sehingga bayangan semu tersebut dapat dilihat
langsung dengan mata... Perbesaran mikroskop diperoleh dari hasil kali
perbesaran obyektif dan perbesaran okuler yang dapat dibaca pada masing-masing
obyektif dan okuler. Kemampuan lain yang dimiliki oleh mikroskop adalah daya
pisah. Daya pisah adalah kemampuan suatu obyek untuk memisahkan dua buah titik
yang sangat berdekatan di dalam struktur pada suatu obyek.Jadi makin besar
kemampuan suatu obyektif makin kecil jarak dua buah titik yang berdekatan yang
dapat dilihat secara terpisah dengan mikroskop tersebut.(Lelono,2002:1)
Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan bayangan yang
pertama yakni menentukan banyaknya struktur dan bagian renik yang akan terlihat
pada bayangan akhir... Nilai Aperatur yaitu ukuran daya pisah suatu lensa
obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimenyakni kemampuan lensa obyektif
untuk menunjukkan struktur-struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda
yang terpisah. Kondensor berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada
obyek yang akan difokuskan sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh
daya pisah yang maksimal. Jika daya pisah berkurang,dua benda nampak menjadi
satu dan tidak nampak sebagai dua benda yang terpisah.(Waluyo,1993:5)
Cara Menggunakan Mikroskop
Agar
diperoleh daya pisah yang maksimal, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Letakkan mikroskop di tempat yang terang, buka diafragma sampai maksimal
2. Atur posisi cermin datar/cekung sedemikian rupa sehingga kaca kondensor
menjadi terang
3. Naikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol kondensor
4. Tempatkan preparat dimeja mikroskop
5. Turunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif hampir menyentuh gelas
penutup
6. Melalui lensa okuler, amati preparat sampai terfokus dengan cara memutar
pengatur kasar dan pengatur halus
Catatan: Pada saat menggunakan mikroskop, gunakan lensa
okuler dan obyektif perbesaran lemah terlebih dulu. Aturlah celah diafragma
sehingga di peroleh pencahayaan yang cukup.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
mikroskop
1. Peganglah erat-erat mikroskop dengan satu tangan, sedanagkan tangan yang
lain pakailah untuk menyangga kaki mikroskop
2. Meja preparat harus tetap horisontal untuk menjaga agar preparat tidak
jatuh
3. Bersihkan lensa hanya dengan kertas/kain untuk lensa (soft tissue)
4. Biasakan kedua mata tetap terbuka ketika mengamati preparat
5. Setelah menggunakan mikroskop putar pengatur kasar agar terdapat jarak
antara lensa obyektif dengan meja mikroskop, aturlah posisi cermin dalam posisi
tegak. Bersihkan lensa obyektif bila terkena minyak emersi dan bersihkan pula
meja mikroskop dari kotoran atau tumpahan medium dengan menggunakan tissue.
6. Simpan mikroskop dalam lemari yang diberi pengatur suhu.(Waluyo et
al,2013:2)
2. Sel
Semua makhluk hidup tersusun dari sel, baik bersel satu
maupun bersel banyak. sel dapat dikatakan sebagai unit atau kesatuan dasar
kehidupan. secara hierarkhi apabila kita menelusuri sekelompok sel yang sama
bentuk dan fungsinya akan membentuk jaringan, sekelompok jaringan akan
membentuk organ, sekelompok organ akan membentuk sistem organ, dan pada
akhirnya kelompok sistem organ membentuk individu. (Waluyo,2006:18)
Pada makhluk hidup bersel tunggal segala fungsi kehidupan
harus dilakukan oleh sel itu sendiri... Pada makhluk hidup bersel banyak,
berbagai fungsi kehidupan dilakukan oleh kelompok-kelompok sel yang bebeda yang
membentuk suatu jaringan, organ, atau membentuk suatu sistem. Sel hewan dan sel
tumbuhan mempunyai perbedaan, namun tetap mempunyai persamaan-persamaan dasar
tertentu mengenai sifat, bentuk dan fungsi dari bagian-bagian selnya.( Waluyo
et al,2011:7)
Bentuk, struktur, dan ukuran sel berbeda-beda. terdapat
sel dengan bentuk kubus, bulat, dan persegi panjang. ada sel dari strukturnya
yang sederhana sampai kompleks dengan inti yang lebih dari satu. Meskipun
terdapat perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan namun masing-masang memilki
beberapa organel yang sama.(Lelono, 2002:5)
Pada dasarnya, struktur antara keduanya sama hanya pada
beberapa organel darisel tumbuhan tidak ada pada sel hewan dan sebaliknya. Pada
sel tumbuhan terdapat adanya dinding sel, kloroplas, plasmodesmata, dan vakuola
besar yang terdapat di dalam plastida, hal ini tidak dimiliki sel
hewan.(Waluyo,2006:20)
Sedangkan sel hewan mempunyai perbedaan dengan sel
tumbuhan... sel hewan mempunyai lisosoma, sentrosoma, yang di dalamnya terdapat
dua sentriol, sertaa kemungkinan adanya flagella pada sel-sel tertentu.Dalam
hal adanya membran plasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparat golgi,
nukleus/inti sel pada sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai persamaan.(Waluyo et
al,2011:7)
Bentuk-bentuk sel terutama yang mempunyai fungsi khusu
atau terkumpul menjadi suatu jaringan tertentu sangat bervariasi. Contohnya
pada jaringan tumbuhan, jaringan tumbuhan yang sifatnya masih meristem atau
jaringan muda bentuk sel cenderung hampir seragam dan kebanyakan isodiametris,
artinya diameter panjang dan lebarnya relatif sama. Pada jaringan yang
berfungsi sebagai jaringan pelindung dimana fungsinya menutup permukaan tubuh,
maka sel-sel penyusunnya relatif pipih dan melebar: misalnya jaringan epidermis
pada permukaan daun maupun batang. Jaringan yang fungsinya mengangkut air dan
mineral dari tanah ke arah tubuh tumbuhan maupun hail fotosintesis dari daun ke
seluruh tubuh tumbuhanmempunyai bentuk panjang-panjang. Struktur sel tumbuhan relatif mempunyai bentuk yang stabil karena
memmiliki dinding sel. sel hewan bentuknya tidak ditentukan oleh adanya diding
sel tetapi lebih ditentukan oleh kedudukannya terhadap sel-sel lain di dalam
jaringan serta fungsinya. Yang berpengaruh terhadap bentuk sel hewan adalah
mikro filamen dan mikro tubula yang berperan sebagai endoskeleton sel.( Waluyo
et al,2011:7)
Tabel perbedaan antara sel tumbuhan dengan sel hewan
Sel tumbuhan
|
Sel hewan
|
|
Ukuran sel
|
Besar
|
Lebih kecil
|
Bentuk
|
Tetap
|
Tidak tetap
|
Dinding sel
|
Ada tersusun
atas selulosa
|
Tidak ada
|
Plastida
|
Ada
|
Tidak ada
|
Vakuola
|
Besar
|
Tidak ada.
Namun jika ada kecil
|
Cadangan
makanan
|
Dalam bentuk
butiran (granul) pati
|
Dalam bentuk
butiran glikogen
|
Sentrosom
|
Tidak ada
|
Ada
|
Lisosm
|
Tidak ada
|
Ada
|
Glioksisom
|
Ada
|
Tidak ada
|
Badan golgi
|
Diktiosom
|
Ada
|
Sentriol
|
Tidak ada
|
Ada
|
(Waluyo,2010:9)
IV.
METODOLOGI PENELITIAN :
A.
Alat dan Bahan
1.
Alat
a.
Mikroskop
b.
Gelas obyek dan gelas penutup
c.
Pipet tetes
d.
Skalpel
e.
Silet tajam
2.
Bahan
a.
Potongan kertas yang bertuliskan huruf “d”
atau “b”
b.
Air
c.
Epitel rongga mulut
d.
Bawang merah
e.
Bayam
f.
Methilen Blue
g.
Alkohol 70%
B.
Cara Kerja
1.
Pengamatan potongan huruf “d” atau “b”
Potongan huruf “d”
atau “b” diletakkan pada gelas obyek dan ditutup dengan gelas penutup
secara perlahan-lahan.
|
Preparat diamati
dengan menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah
|
Letak bayangan dan
letak obyek dibandingkan (letak bayangan sama atau terbalik? apakah
bayangan tersebut merupakan bayangangn cermin? kemanakah bayangannya jika
jika preparat digeser ke belakang?)
|
Preparat digeser
dari kiri ke kanan sambil memandang ke dalam okuler
|
Hasil pengamatan
digambar dan ditulis
|
2. Pengamatan bentuk dan strukutur sel
a.
Hasil korekan
diletakkan pada kaca benda
|
Bagian rongga mulut
dikorek dengan scalpel
|
Scalpel dibersihkan
dengan alkohol
|
Hasil pengamatan digambar dan diberi
keterangan
|
Preparat diamati di
bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat
|
kaca benda ditutup
dengan kaca penutup
|
Korekan ditetesi
dengan methilen blue sedikit
|
Hasil pengamatan digambar dan diberi
keterangan
|
b. Pengamatan sel bawang merah (sel tumbuhan)
Selaput bagian dalam
umbi lapis bawang merah diambil dengan silet tajam
|
Hasil irisan
diletakkan pada kaca benda
|
Irisan tersebut
ditetesi sedikit air
|
Preparat tersebut ditutup
dengan kaca penutup
|
Preparat diamati
dibawah mikroskop
|
Hasil pengamatan digambar dan diberi
keterangan
|
c. Pengamatan daun bayam
Daun bayam dipotong
tipis melintang menyerupai benang
|
Irisan diletakkan
pada gelas benda
|
Irisan ditetesi
dengan sedikit air
|
Irisan ditutup
dengan gelas penutup
|
Preparat diamati di
bawah mikroskop
|
Hasil pengamatan
digambar dan diberi keterangan
|
V.
HASIL
PENGAMATAN :
1.
Pengamatan Potongan Huruf “d”
a.
Arah Pergeseran
Pergeseran benda
|
Pergeseran bayangan
|
Kanan
|
Kiri
|
Kiri
|
Kanan
|
Atas
|
Bawah
|
Bawah
|
Atas
|
b. Gambar Pengamatan
Gambar benda
|
Gambar bayangan
|
d
|
p
|
c. Batas Bayangan
Batas bayangan
|
keterangan
|
Batas bayangan atas : 17 mm
Batas bayangan bawah : 10 mm
|
d1 = batas bayangan atas – batas bayangan bawah = 17- 10 =7 mm
|
Batas bayangan kanan: 146 mm
Batas bayangan kiri: 139 mm
|
d2= batas bayangan kanan – batas bayangan kiri = 146 – 139 = 7
mm
|
d. Perbesaran Mikroskop = 4 x 10
2. Pengamatan Potongan Huruf “b”
a.
Arah Pergeseran
Pergeseran benda
|
Pergeseran bayangan
|
Kanan
|
Kiri
|
Kiri
|
Kanan
|
Atas
|
Bawah
|
Bawah
|
Atas
|
b. Gambar Pengamatan
Gambar benda
|
Gambar bayangan
|
b
|
q
|
c. Batas Bayangan
Batas bayangan
|
keterangan
|
Batas bayangan atas : 20 mm
Batas bayangan bawah : 22,7 mm
|
d1 = batas bayangan bawah – batas bayangan atas = 22,7 – 20 =2,7 mm
|
Batas bayangan kanan: 29,3 mm
Batas bayangan kiri: 24,3 mm
|
d2= batas bayangan kanan – batas bayangan kiri = 29,3 – 24,3 =5 mm
|
d. Perbesaran Mikroskop = 4 x 10
3. Pengamatan Epitel Rongga Mulut
Gambar
|
Keterangan
|
1. Membran Sel
2. Inti Sel
3. Sitoplasma
Perbesaran: 40 x
|
4.
Pengamatan Epitel Rongga Mulut
Gambar
|
Keterangan
|
1. Membran Sel
2. Inti Sel
3. Sitoplasma
Perbesaran: 40 x
|
5.
Pengamatan Bawang Merah
Gambar
|
Keterangan
|
1. Dinding sel
2. Ruang antar sel
Bentuk sel heksogonal
Perbesaran 10x10
|
6.
Pengamatan Daun Bayam
Gambar
|
Keterangan
|
1. Epidemise
2. Kortekd
3. Berkas pengamuk
Perbesaran 1000 xs
|
VI.
PEMBAHASAN
:
Mikroskop adalah sebuah alat bantu penglihatan
yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil kasat mata seperti sel, bakteri,
dan lain sebagainya. Mikroskop terdiri dari beberapa komponen yaitu:
1) Lensa okuler, lensa yang dekat
dengan mata pengamat. Jumlah lensa okuler pada mikroskop ada dua atau satu.
Jika jumlah lensa okuler dua maka mikroskop dinamakan mikroskop binokuler,
sedangkan jika lensa okulernya ada satu maka mikroskop disebut mikroskop
monokuler.
2)
Lensa obyektif, lensa yang dekat dengan
benda(obyek pengamatan). Pada mikroskop terdapat tiga atau lebih lensa objektif
dengan perbesar yang berbeda-beda.
3)
Revolver, kedudukan lensa objektif yang dapat
diputar.
4)
Lengan mikroskop, untuk menyangga bentuk
mikroskop dan tempat bertumpunya meja mikroskop. Selain itu, untuk membawa
mikroskop maka salah satu tangan harus memegang lengan mikroskop, untuk menjaga
keseimbangan mikroskop.
5)
Meja mikroskop atau kondensor, tempat untuk
meletakkan preparat
6)
Lensa kondensor, lensa yang terdapat pada
kondensor.
7)
Pengatur preparat, untuk mengatur letak
preparat, digeser ke kanan ke kiri atau ke atas ke bawah.
8)
Penjepit, menjepit preparat agar tidak pindah
posisi
9)
Diafragma, mengatur besar kecilnya cahaya yang
masuk dan diaragma ini dapat diputar.
10)
Pemutar makro, mengatur ketinggian kondensor
secara cepat.
11)
Pemutar mikro, mengatur ketinggian kondensor
secara lambat.
12)
Cermin, memfokuskan cahaya. Pada mikroskop
elektronik, cermin diganti dengan sumber cahaya listrikyang keterangannya dapat
diatur secara otomatis.
13)
Kaki mikroskop, menumpu berdirinya mikroskop.
Saat kita membawa mikroskop, maka satu tangan yang lain berada dibawah kaki
mikroskop.
Mikroskop termasuk barang elektronik, sehingga tata cara penggunaannya
perlu diperhatikan agar daya pisah yang diperoleh maksimal. Berikut ini adalah
langkah-langkah pengguanaan mikroskop yang benar,
1) Meletakkan mikroskop pada tempat
yang terang
2) Membuka diafragma sampai maksimal
3) Mengatur posisi cermin atau cahaya sampai kaca kondensor menjadi terang
4) Menaikkan kondensor sampai maksimal
5) Meletakkan preparat pada kondensor
6) Menurunkan tabung mikroskop hingga lensa objektif hampir menyentuh gelas penutup
7) Melalui lensa okuler, mengamati preparat sampai terfokus dengan memutar
pengatur kasar dan halus.
Catatan: Pada saat menggunakan mikroskop gunakan lensa
obyektif dan okuler perbesaran lemah terlebih dahulu.
Tidak hanya penggunaan mikroskop yang diatur
tata caranya. Namun dalam menyiapkan preparat pun harus mengikuti tata cara
yang benar agar preparat dapat diamati dengan baik di bawah mikroskop serta
didapatkan hasil yang jelas. Berikut ini adalah cara penyiapan preparat yang
akan diamati
1) Siapkan alat dan bahan. Alat dan bahan yang perlu disiapkan adalah gelas
benda, gelas penutup, silet tajam, organisme yang akan diamati, air (atau
methil blue)
2) Buat irisan organisme setipis mungkin agar dapat ditembus cahaya,
3) Letakkan irisan pada gelas benda
4) Tetesi dengan air atau metil blue
5) Tutup dengan gelas penutup, preparat telah siap diamati
Pada saat menggunakan mikroskop, terlihat
jelas bahwa daerah pandang berbentuk lingkaran. Luas daerah pandang tersebut
tergantung pada perbesaran yang kita gunakan. Pada praktikum kali ini kami
menggunakan perbesar 40x. Untuk mengetahui berapa luas bidang pandang kita dpat
memanfaatkan rumus luas lingkaran, sebab kita tahu bahwa bidang pandang berupa
lingkaran. Luas lingkaran dirumuskan dengan
, dimana
sudah merupakan tetapan dan r adalah
jari=jari lingkaran yang merupakan setengah dari diameter lingkaran. Diameter didapat
dengan cara menghitung selisih skala antara batas bawah dan atas atau antara
batas kiri dan kanan. Kami telah melakukan dua pengamatan yaitu terhadap
potongan huruf “d” dan “b”. Pada pengamatan terhadap huruh “d” didapat luas
bidang yang sama antara pergeseran ke kanan kiri dan pergeseran atas bawah,
yaitu 38,5 mm2. Sedangkan pada pengamatan terhadap huruf “b”, luas
bidang yang didapat antara pergeseran ke
kanan kiri dan pergeseran atas bawah tidak sama, yaitu 19,625 mm2 dan 5,72265 mm2. Ketidak samaan ini dapat
terjadi karena beberapa kesalahan seperti salah melihat skala, salah melihat
bayangan di mikroskop, tidak tepat saat meletakkan potongan
huruf(mencong-mencong). Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa bayangan
yang terlihat pada lensa okuler lebih besar dari pada benda yang diamati.
Pembentukan bayangan yang terjadi merupakan
kebalikan dari benda yang diamati, maksudnya adalah jika yang diamati sisi
sebelah kanan maka akan terlihat sebelah sebagai bagian kiri, begitu pula
bagian atas akan terlihat sebagai bagian bwah. Hal tersebut, terbukti dengan
pembentukan bayangan huruf “d” menjadi huruf “p” dan pembentukan bayangan huruf
“b” menjadi huruf “q”. Selain itu, katika preparat digeser ke kiri pada
lensaokuler tampak bahwa benda di geser ke kanan, demikian pula sebaliknya. Dan
ketika bpreparat digeser ke atas, pada lensa okuler tampak preparat di geser ke bawah.Jadi, pembentukan
bayangan oleh mikroskop bersifat terbalik, diperbesar.
Pada praktikum kali ini kami mengamati sel
hewan dan sel tumbuhan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa antara sel hewan dan
sel tumbuhan terdapat perbedaan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa bentuk sel
tumbuhan lebih teratur dibandingkan sel hewan. Hal ini, dikarenakan sel
tumbuhan memilki diding sel sedangkan sel hewan tidak memilki diding sel.
VII.
KESIMPULAN
:
1.
Mikroskop adalah alat untuk membantu melihat
benda-benda mikroskopis. komponen-komponen mikroskop meliputi: lensa okuler,
lensa obyektif, lensa kondensor, revolver, lengan mikroskop, kondensor,
difragma, penjepit benda, pengatur preparat, pemutar makro, pemutar mikro,
cermin, kaki.
2.
Cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati
di bawah mikroskop:
1)
Menyiapkan semua alat dan bahan, meliputi
gelas benda, gelas penutup, pipet tetes,silet tajam, air atau sejenisnya,
organisme.
2)
Organisme diiris tipis hingga tembus cahaya
3)
Letakkan pada kaca benda dan ditetesi dengan
air
4)
Tutp dengan kaca penutup, dan preparat siap
diamati
3.
Bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan memiliki persamaan
dan perbedaan. Sel hewan memiliki badan golgi, senteriol, lisosom, sentrosom,
dan vakuola kecil yang tidak dimiliki sel tumbuhan. Sedangkan, sel tumbuhan
memilki dinding sel, kloroplas, plastida, glioksisom, dan vakuola besar yang
tidak dimiliki sel hewan.
DAFTAR PUSTAKA
Lelono,
A.2002. Petunjuk Praktikum Biologi Umum (Fisika dan Kimia). Jember:
Universitas Jember
Waluyo, J. 1993. Petunjuk Praktikum Biologi
Umum. Jember: Universitas Jember
Waluyo, J. 2006. Biologi Dasar. Jember:
Universitas Jember
Waluyo, J. 2010. Biologi Umum. Jember:Universitas
Jember
Waluyo, J., Wahyuni, D., Asyiah, I.N. 2011. Petunjuk
Praktikum Biologi Umum. Jember: Universitas Jember
Waluyo, J., Wahyuni, D., Asyiah, I.N. 2013. Petunjuk
Praktikum Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember
LAMPIRAN
1.
Gambar
a.
Gambar Mikroskop
Gambar Mikroskop
Sumber: www.microscope.com
b.
Gambar Sel Hewan
Gambar Sel Hewan
c.
Gambar Sel Tumbuhan
Gambar Sel Tumbuhan
d. Gambar Epitel Rongga Mulut
e.
Gambar Sel Bawang Merah
Gambar Sel Bawang Merah
f. Gambar Sel Daun Bayam
2.
Perhitungan
a. Pengamatan potongan huruf “d” dari kanan ke kiri
d= 7 mm
r=1/2 d = 3,5 mm
l=
= 22/7 .
= 38,5 mm2
b. Pengamatan potongan huruf “d” dari
atas ke bawah
d= 7 mm
r=1/2 d = 3,5 mm
l=
= 22/7 .
= 38,5 mm2
c. Pengamatan potongan huruf “b” dari kanan ke kiri
d= 5 mm
r=1/2 d = 2,5 mm
l=
= 3,14 .
= 19,625 mm2
d. Pengamatan potongan huruf “b” dari atas ke bawah
d= 2,7 mm
r=1/2 d = 1,35 mm
l=
= 3,14 .
= 5,72265 mm2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar