Selasa, 16 April 2013

laporan biologi penggunaan mikroskop serta pengamatan bentuk dan struktur sel


LAPORAN BIOLOGI
ACARA 1
PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SEL


Nama : Yuli Nur Azizah
Nim : 120210101077
Kelas : Biologi Dasar B















PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN AJARAN 2012/2013
       I.            JUDUL : PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SEL

    II.            TUJUAN :
1.      Mengenali komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaaannya
2.      Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah mikroskop
3.      Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan

 III.            DASAR TEORI :
1.      Mikroskop
Mikroskop adalah alat bantu penglihatan yang dapat digunakan untuk mengamati obyek yang ukurannya kecil seperti sel, organisme bersel satu, organel sel, dan lain-lain... Secara garis besar mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu mekanik dan optik. Bagian mekanik terdiri dari: statif, tubus, revolver, sekrup pengatur tubus kasar dan halus, sekrip pengatur kondensor, sekrup pengatur posisi gelas benda. Bagian obyektif terdiri dari lensa obyektif, okuler, kondensor dan cermin.(Lelono,2002:1)
Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Tabung mikroskop bisa lurus dan bisa berkepala monokuler atau binokuler. diujung bawah tabung mikroskop terdapat tempat kedudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga atau lebih lensa obyektif dan dapat diputar disebut revolver.(Waluyo et al,2013:1)
Lensa okuler adalah lensa yang berfungsi untuk membuat bayangan semu yang terakhir, sehingga bayangan semu tersebut dapat dilihat langsung dengan mata... Perbesaran mikroskop diperoleh dari hasil kali perbesaran obyektif dan perbesaran okuler yang dapat dibaca pada masing-masing obyektif dan okuler. Kemampuan lain yang dimiliki oleh mikroskop adalah daya pisah. Daya pisah adalah kemampuan suatu obyek untuk memisahkan dua buah titik yang sangat berdekatan di dalam struktur pada suatu obyek.Jadi makin besar kemampuan suatu obyektif makin kecil jarak dua buah titik yang berdekatan yang dapat dilihat secara terpisah dengan mikroskop tersebut.(Lelono,2002:1)
Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan bayangan yang pertama yakni menentukan banyaknya struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir... Nilai Aperatur yaitu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimenyakni kemampuan lensa obyektif untuk menunjukkan struktur-struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Kondensor berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan difokuskan sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah yang maksimal. Jika daya pisah berkurang,dua benda nampak menjadi satu dan tidak nampak sebagai dua benda yang terpisah.(Waluyo,1993:5)
Cara Menggunakan Mikroskop
            Agar diperoleh daya pisah yang maksimal, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Letakkan mikroskop di tempat yang terang, buka diafragma sampai maksimal
2.      Atur posisi cermin datar/cekung sedemikian rupa sehingga kaca kondensor menjadi terang
3.      Naikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol kondensor
4.      Tempatkan preparat dimeja mikroskop
5.      Turunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif hampir menyentuh gelas penutup
6.      Melalui lensa okuler, amati preparat sampai terfokus dengan cara memutar pengatur kasar dan pengatur halus
Catatan: Pada saat menggunakan mikroskop, gunakan lensa okuler dan obyektif perbesaran lemah terlebih dulu. Aturlah celah diafragma sehingga di peroleh pencahayaan yang cukup.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mikroskop
1.      Peganglah erat-erat mikroskop dengan satu tangan, sedanagkan tangan yang lain pakailah untuk menyangga kaki mikroskop
2.      Meja preparat harus tetap horisontal untuk menjaga agar preparat tidak jatuh
3.      Bersihkan lensa hanya dengan kertas/kain untuk lensa (soft tissue)
4.      Biasakan kedua mata tetap terbuka ketika mengamati preparat
5.      Setelah menggunakan mikroskop putar pengatur kasar agar terdapat jarak antara lensa obyektif dengan meja mikroskop, aturlah posisi cermin dalam posisi tegak. Bersihkan lensa obyektif bila terkena minyak emersi dan bersihkan pula meja mikroskop dari kotoran atau tumpahan medium dengan menggunakan tissue.
6.      Simpan mikroskop dalam lemari yang diberi pengatur suhu.(Waluyo et al,2013:2)

2.      Sel
Semua makhluk hidup tersusun dari sel, baik bersel satu maupun bersel banyak. sel dapat dikatakan sebagai unit atau kesatuan dasar kehidupan. secara hierarkhi apabila kita menelusuri sekelompok sel yang sama bentuk dan fungsinya akan membentuk jaringan, sekelompok jaringan akan membentuk organ, sekelompok organ akan membentuk sistem organ, dan pada akhirnya kelompok sistem organ membentuk individu. (Waluyo,2006:18)
Pada makhluk hidup bersel tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan oleh sel itu sendiri... Pada makhluk hidup bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan dilakukan oleh kelompok-kelompok sel yang bebeda yang membentuk suatu jaringan, organ, atau membentuk suatu sistem. Sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai perbedaan, namun tetap mempunyai persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk dan fungsi dari bagian-bagian selnya.( Waluyo et al,2011:7)
Bentuk, struktur, dan ukuran sel berbeda-beda. terdapat sel dengan bentuk kubus, bulat, dan persegi panjang. ada sel dari strukturnya yang sederhana sampai kompleks dengan inti yang lebih dari satu. Meskipun terdapat perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan namun masing-masang memilki beberapa organel yang sama.(Lelono, 2002:5)
Pada dasarnya, struktur antara keduanya sama hanya pada beberapa organel darisel tumbuhan tidak ada pada sel hewan dan sebaliknya. Pada sel tumbuhan terdapat adanya dinding sel, kloroplas, plasmodesmata, dan vakuola besar yang terdapat di dalam plastida, hal ini tidak dimiliki sel hewan.(Waluyo,2006:20)
Sedangkan sel hewan mempunyai perbedaan dengan sel tumbuhan... sel hewan mempunyai lisosoma, sentrosoma, yang di dalamnya terdapat dua sentriol, sertaa kemungkinan adanya flagella pada sel-sel tertentu.Dalam hal adanya membran plasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparat golgi, nukleus/inti sel pada sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai persamaan.(Waluyo et al,2011:7)
Bentuk-bentuk sel terutama yang mempunyai fungsi khusu atau terkumpul menjadi suatu jaringan tertentu sangat bervariasi. Contohnya pada jaringan tumbuhan, jaringan tumbuhan yang sifatnya masih meristem atau jaringan muda bentuk sel cenderung hampir seragam dan kebanyakan isodiametris, artinya diameter panjang dan lebarnya relatif sama. Pada jaringan yang berfungsi sebagai jaringan pelindung dimana fungsinya menutup permukaan tubuh, maka sel-sel penyusunnya relatif pipih dan melebar: misalnya jaringan epidermis pada permukaan daun maupun batang. Jaringan yang fungsinya mengangkut air dan mineral dari tanah ke arah tubuh tumbuhan maupun hail fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhanmempunyai bentuk panjang-panjang. Struktur sel tumbuhan  relatif mempunyai bentuk yang stabil karena memmiliki dinding sel. sel hewan bentuknya tidak ditentukan oleh adanya diding sel tetapi lebih ditentukan oleh kedudukannya terhadap sel-sel lain di dalam jaringan serta fungsinya. Yang berpengaruh terhadap bentuk sel hewan adalah mikro filamen dan mikro tubula yang berperan sebagai endoskeleton sel.( Waluyo et al,2011:7)
Tabel perbedaan antara sel tumbuhan dengan sel hewan

Sel tumbuhan
Sel hewan
Ukuran sel
Besar
Lebih kecil
Bentuk
Tetap
Tidak tetap
Dinding sel
Ada tersusun atas selulosa
Tidak ada
Plastida
Ada
Tidak ada
Vakuola
Besar
Tidak ada. Namun jika ada kecil
Cadangan makanan
Dalam bentuk butiran (granul) pati
Dalam bentuk butiran glikogen
Sentrosom
Tidak ada
Ada
Lisosm
Tidak ada
Ada
Glioksisom
Ada
Tidak ada
Badan golgi
Diktiosom
Ada
Sentriol
Tidak ada
Ada
(Waluyo,2010:9)
 IV.            METODOLOGI PENELITIAN :
A.    Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Mikroskop
b.      Gelas obyek dan gelas penutup
c.       Pipet tetes
d.      Skalpel
e.       Silet tajam
2.      Bahan
a.       Potongan kertas yang bertuliskan huruf “d” atau “b”
b.      Air
c.       Epitel rongga mulut
d.      Bawang merah
e.       Bayam
f.       Methilen Blue
g.      Alkohol 70%
B.     Cara Kerja
1.    Pengamatan potongan huruf “d” atau “b”
Potongan huruf “d” atau “b” diletakkan pada gelas obyek dan ditutup dengan gelas penutup secara perlahan-lahan.
Preparat diamati dengan menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah
Letak bayangan dan letak obyek dibandingkan (letak bayangan sama atau terbalik? apakah bayangan tersebut merupakan bayangangn cermin? kemanakah bayangannya jika jika preparat digeser ke belakang?)
Preparat digeser dari kiri ke kanan sambil memandang ke dalam okuler
Hasil pengamatan digambar dan ditulis






                                     






2.    Pengamatan bentuk dan strukutur sel
a.      
Hasil korekan diletakkan pada kaca benda
Bagian rongga mulut dikorek dengan scalpel
Scalpel dibersihkan dengan alkohol
Pengamatan epitel rongga mulut (sel hewan)



Hasil pengamatan digambar dan diberi keterangan

Preparat diamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat
kaca benda ditutup dengan kaca penutup
Korekan ditetesi dengan methilen blue sedikit




Hasil pengamatan digambar dan diberi keterangan


b.      Pengamatan sel bawang merah (sel tumbuhan)
Selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah diambil dengan silet tajam


Hasil irisan diletakkan pada kaca benda


Irisan tersebut ditetesi sedikit air


Preparat tersebut ditutup dengan kaca penutup

Preparat diamati dibawah mikroskop


Hasil pengamatan digambar dan diberi keterangan



c.       Pengamatan daun bayam
Daun bayam dipotong tipis melintang menyerupai benang
Irisan diletakkan pada gelas benda
Irisan ditetesi dengan sedikit air
Irisan ditutup dengan gelas penutup
Preparat diamati di bawah mikroskop
Hasil pengamatan digambar dan diberi keterangan











    V.            HASIL PENGAMATAN :
1.      Pengamatan Potongan Huruf “d”
a.       Arah Pergeseran
Pergeseran benda
Pergeseran bayangan
Kanan
Kiri
Kiri
Kanan
Atas
Bawah
Bawah
Atas




b.      Gambar Pengamatan
Gambar benda
Gambar bayangan
d
p

c.       Batas Bayangan
Batas bayangan
keterangan
Batas bayangan atas : 17 mm
Batas bayangan bawah : 10 mm
d1 = batas bayangan atas – batas bayangan bawah = 17- 10 =7 mm
Batas bayangan kanan: 146 mm
Batas bayangan kiri: 139 mm
d2= batas bayangan kanan – batas bayangan kiri = 146 – 139 = 7 mm

d.      Perbesaran Mikroskop = 4 x 10
2.      Pengamatan Potongan Huruf “b”
a.       Arah Pergeseran
Pergeseran benda
Pergeseran bayangan
Kanan
Kiri
Kiri
Kanan
Atas
Bawah
Bawah
Atas






b.      Gambar Pengamatan
Gambar benda
Gambar bayangan
b
q

c.       Batas Bayangan
Batas bayangan
keterangan
Batas bayangan atas : 20 mm
Batas bayangan bawah : 22,7 mm
d1 = batas bayangan bawah – batas bayangan atas = 22,7 – 20  =2,7 mm
Batas bayangan kanan: 29,3 mm
Batas bayangan kiri: 24,3 mm
d2= batas bayangan kanan – batas bayangan kiri = 29,3 – 24,3  =5  mm
d.      Perbesaran Mikroskop = 4 x 10
3.      Pengamatan Epitel Rongga Mulut
Gambar
Keterangan

1.      Membran Sel
2.      Inti Sel
3.      Sitoplasma

Perbesaran: 40 x
4.         Pengamatan Epitel Rongga Mulut
Gambar
Keterangan

1.      Membran Sel
2.      Inti Sel
3.      Sitoplasma

Perbesaran: 40 x

5.         Pengamatan Bawang Merah
Gambar
Keterangan

1.      Dinding sel
2.      Ruang antar sel

Bentuk sel heksogonal
Perbesaran 10x10


6.         Pengamatan Daun Bayam
Gambar
Keterangan

1.      Epidemise
2.      Kortekd
3.      Berkas pengamuk

Perbesaran 1000 xs

 VI.            PEMBAHASAN :
Mikroskop adalah sebuah alat bantu penglihatan yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil kasat mata seperti sel, bakteri, dan lain sebagainya. Mikroskop terdiri dari beberapa komponen yaitu:
1)       Lensa okuler, lensa yang dekat dengan mata pengamat. Jumlah lensa okuler pada mikroskop ada dua atau satu. Jika jumlah lensa okuler dua maka mikroskop dinamakan mikroskop binokuler, sedangkan jika lensa okulernya ada satu maka mikroskop disebut mikroskop monokuler.
2)      Lensa obyektif, lensa yang dekat dengan benda(obyek pengamatan). Pada mikroskop terdapat tiga atau lebih lensa objektif dengan perbesar yang berbeda-beda.
3)      Revolver, kedudukan lensa objektif yang dapat diputar.
4)      Lengan mikroskop, untuk menyangga bentuk mikroskop dan tempat bertumpunya meja mikroskop. Selain itu, untuk membawa mikroskop maka salah satu tangan harus memegang lengan mikroskop, untuk menjaga keseimbangan mikroskop.
5)      Meja mikroskop atau kondensor, tempat untuk meletakkan preparat
6)      Lensa kondensor, lensa yang terdapat pada kondensor.
7)      Pengatur preparat, untuk mengatur letak preparat, digeser ke kanan ke kiri atau ke atas ke bawah.
8)      Penjepit, menjepit preparat agar tidak pindah posisi
9)      Diafragma, mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk dan diaragma ini dapat diputar.
10)  Pemutar makro, mengatur ketinggian kondensor secara cepat.
11)  Pemutar mikro, mengatur ketinggian kondensor secara lambat.
12)  Cermin, memfokuskan cahaya. Pada mikroskop elektronik, cermin diganti dengan sumber cahaya listrikyang keterangannya dapat diatur secara otomatis.
13)  Kaki mikroskop, menumpu berdirinya mikroskop. Saat kita membawa mikroskop, maka satu tangan yang lain berada dibawah kaki mikroskop.
Mikroskop termasuk barang elektronik, sehingga tata cara penggunaannya perlu diperhatikan agar daya pisah yang diperoleh maksimal. Berikut ini adalah langkah-langkah pengguanaan mikroskop yang benar,
1)       Meletakkan mikroskop pada tempat yang terang
2)      Membuka diafragma sampai maksimal
3)      Mengatur posisi cermin atau cahaya sampai kaca kondensor menjadi terang
4)      Menaikkan kondensor sampai maksimal
5)      Meletakkan preparat pada kondensor
6)      Menurunkan tabung mikroskop hingga lensa objektif hampir menyentuh gelas penutup
7)      Melalui lensa okuler, mengamati preparat sampai terfokus dengan memutar pengatur kasar dan halus.
Catatan: Pada saat menggunakan mikroskop gunakan lensa obyektif dan okuler perbesaran lemah terlebih dahulu.   
Tidak hanya penggunaan mikroskop yang diatur tata caranya. Namun dalam menyiapkan preparat pun harus mengikuti tata cara yang benar agar preparat dapat diamati dengan baik di bawah mikroskop serta didapatkan hasil yang jelas. Berikut ini adalah cara penyiapan preparat yang akan diamati
1)      Siapkan alat dan bahan. Alat dan bahan yang perlu disiapkan adalah gelas benda, gelas penutup, silet tajam, organisme yang akan diamati, air (atau methil blue)
2)      Buat irisan organisme setipis mungkin agar dapat ditembus cahaya,
3)      Letakkan irisan pada gelas benda
4)      Tetesi dengan air atau metil blue
5)      Tutup dengan gelas penutup, preparat telah siap diamati
Pada saat menggunakan mikroskop, terlihat jelas bahwa daerah pandang berbentuk lingkaran. Luas daerah pandang tersebut tergantung pada perbesaran yang kita gunakan. Pada praktikum kali ini kami menggunakan perbesar 40x. Untuk mengetahui berapa luas bidang pandang kita dpat memanfaatkan rumus luas lingkaran, sebab kita tahu bahwa bidang pandang berupa lingkaran. Luas lingkaran dirumuskan dengan , dimana  sudah merupakan tetapan dan r adalah jari=jari lingkaran yang merupakan setengah dari diameter lingkaran. Diameter didapat dengan cara menghitung selisih skala antara batas bawah dan atas atau antara batas kiri dan kanan. Kami telah melakukan dua pengamatan yaitu terhadap potongan huruf “d” dan “b”. Pada pengamatan terhadap huruh “d” didapat luas bidang yang sama antara pergeseran ke kanan kiri dan pergeseran atas bawah, yaitu 38,5 mm2. Sedangkan pada pengamatan terhadap huruf “b”, luas bidang yang didapat antara  pergeseran ke kanan kiri dan pergeseran atas bawah tidak sama, yaitu 19,625 mm2 dan 5,72265 mm2. Ketidak samaan ini dapat terjadi karena beberapa kesalahan seperti salah melihat skala, salah melihat bayangan di mikroskop, tidak tepat saat meletakkan potongan huruf(mencong-mencong). Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa bayangan yang terlihat pada lensa okuler lebih besar dari pada benda yang diamati.
Pembentukan bayangan yang terjadi merupakan kebalikan dari benda yang diamati, maksudnya adalah jika yang diamati sisi sebelah kanan maka akan terlihat sebelah sebagai bagian kiri, begitu pula bagian atas akan terlihat sebagai bagian bwah. Hal tersebut, terbukti dengan pembentukan bayangan huruf “d” menjadi huruf “p” dan pembentukan bayangan huruf “b” menjadi huruf “q”. Selain itu, katika preparat digeser ke kiri pada lensaokuler tampak bahwa benda di geser ke kanan, demikian pula sebaliknya. Dan ketika bpreparat digeser ke atas, pada lensa okuler tampak  preparat di geser ke bawah.Jadi, pembentukan bayangan oleh mikroskop bersifat terbalik, diperbesar.
Pada praktikum kali ini kami mengamati sel hewan dan sel tumbuhan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa antara sel hewan dan sel tumbuhan terdapat perbedaan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa bentuk sel tumbuhan lebih teratur dibandingkan sel hewan. Hal ini, dikarenakan sel tumbuhan memilki diding sel sedangkan sel hewan tidak memilki diding sel.


VII.            KESIMPULAN :
1.      Mikroskop adalah alat untuk membantu melihat benda-benda mikroskopis. komponen-komponen mikroskop meliputi: lensa okuler, lensa obyektif, lensa kondensor, revolver, lengan mikroskop, kondensor, difragma, penjepit benda, pengatur preparat, pemutar makro, pemutar mikro, cermin, kaki.
2.      Cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah mikroskop:
1)      Menyiapkan semua alat dan bahan, meliputi gelas benda, gelas penutup, pipet tetes,silet tajam, air atau sejenisnya, organisme.
2)      Organisme diiris tipis hingga tembus cahaya
3)      Letakkan pada kaca benda dan ditetesi dengan air
4)      Tutp dengan kaca penutup, dan preparat siap diamati
3.      Bentuk dan struktur  sel hewan dan sel tumbuhan memiliki persamaan dan perbedaan. Sel hewan memiliki badan golgi, senteriol, lisosom, sentrosom, dan vakuola kecil yang tidak dimiliki sel tumbuhan. Sedangkan, sel tumbuhan memilki dinding sel, kloroplas, plastida, glioksisom, dan vakuola besar yang tidak dimiliki sel hewan.
























DAFTAR PUSTAKA
            Lelono, A.2002. Petunjuk Praktikum Biologi Umum (Fisika dan Kimia). Jember: Universitas Jember
Waluyo, J. 1993. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember: Universitas Jember
Waluyo, J. 2006. Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember
Waluyo, J. 2010. Biologi Umum. Jember:Universitas Jember
Waluyo, J., Wahyuni, D., Asyiah, I.N. 2011. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember: Universitas Jember
Waluyo, J., Wahyuni, D., Asyiah, I.N. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember

















LAMPIRAN
1.      Gambar
a.      
Gambar Mikroskop
b.     
Gambar Sel Hewan
c.      
Gambar Sel Tumbuhan

d.      Gambar Epitel Rongga Mulut

e.      
Gambar Sel Bawang Merah
f.       Gambar Sel Daun Bayam







2.      Perhitungan
a.       Pengamatan potongan huruf “d” dari kanan ke kiri
d= 7 mm
r=1/2 d = 3,5 mm
l= = 22/7 .  = 38,5 mm2
b.      Pengamatan potongan huruf  “d” dari atas ke bawah
d= 7 mm
r=1/2 d = 3,5 mm
l= = 22/7 .  = 38,5 mm2
c.       Pengamatan potongan huruf “b” dari kanan ke kiri
d= 5 mm
r=1/2 d = 2,5 mm
l= = 3,14 .  = 19,625 mm2
d.      Pengamatan potongan huruf “b” dari atas ke bawah
d= 2,7 mm
r=1/2 d = 1,35 mm
l= = 3,14 .  = 5,72265 mm2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar