LAPORAN BIOLOGI
ACARA 4
SISTEM RESPIRASI
NAMA :
YULI NUR AZIZAH
NIM :
120210101077
KELAS :
BIOLOGI DASAR B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN AJARAN 2012/2013
I.
JUDUL : SISTEM
RESPIRASI
II.
TUJUAN :
1. Mengetahui kapasitas vital paru-paru pada
manusia
III.
DASAR TEORI:
Respiration, the process of gas exchange, isanother important
functionperformed by the respiratory system.Respiration includes all of the
mechanisms involved in getting oxygen tothe cells of your body and getting rid
of carbon dioxide.Recall that cellularrespiration also involves the formation
of ATP within the cells. (National Geographic, 2004.)
Sistem respirasi terdiri atas organ-organ yang
berfungsi dalam aktivitas metabolisme khusunya produksi atau perubahan dari
energi kimia yang terikat dalam materi organik menjadi energi siap pakai (ATP)
dalam sel. Hewan umumnya memiliki organ respirasi yang bermacam-macam
tergantung pada habitat dan pola adaptasinya. Selain itu, tingkat evolusi juga
menentukan macam organ respirasinya. Secara khusus organ respirasi merupakan
media pertukaran O2 dan CO2 dari dan ke luar tubuh. Organ
ini pada ujungnya merupakan suatu bentuk membran yang sangat tipis, sehingga
memungkinkan proses difusi antara lingkungan luar dengan dalam tubuh. (Waluyo
et al, 2013:13)
Respirasidapatdibedakanatasduajenis, yaitu : (1).
Respirasieksternal yang merupakanpertukaranantara O2dan CO2antaradarahdanudara.
(2). Respirasi internal yang merupakanpertukaran O2dan CO2 darialirandarahkesel-seltubuh. (Muchtaromah, 2010)
Sistem respirasi pada mamalia terdiri atas
bagian saluran udara dan bagian pernafasan. Bagian saluran udara terdiri atas
rongga mulut, faring, larink, trakea, bronki dan bronkioli. Sedangkan bagian
pernafasan terdiri atas bronkioli respiratori,duktu alveoli, dan alveoli.
(Waluyo et al, 2013:13)
Mekanisme pernafasan
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam
pemasukan udara (inspirasi) dan pengeluar udara (ekspresi) maka mekanisme
pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasa dada dan perut. Pernapasan
dada dan perut terjadi secara bersamaan. Pernapasan dada adalah pernapasan yang
melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai
berikut. Fase inspirasi berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
dari tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk. Fase
ekspirasi berupa relaksasi atau kembalinya otot antartulang rusuk ke posisi
semulayang diikuti oleh turunya tulang rusuk sehingga rongga dada mengecil,
akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih besar dari tekanan di luar
sehingga udara dalam rongga dada yang
kaya carbondioksida keluar. Pernapasan perut adalah pernapasan yang
mekanismenya melibatkan aktivitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga
perut dan rongga dada. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut, Fase
inspirasi, pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma
mendatar, akibat rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara
luar masuk. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma
(kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan
tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru. (Waluyo,
2006: 262)
Volume udara Pernafasan
Secara garis besar volume udara pernafasan
dapat dibedakan menjadi 6, yaitu:
1)
Volume tidal (tidal volume)
Volume udara pernafasan (inspirasi) biasa, yang besarnya
500 cc atau
500 ml.
2) Volume cadangan inspirasi (inspirasi reserve
volume) / udara komplementer
ml.
Volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah bernafas
(inspirasi) biasa, yang besarnya
1500 cc atau
1500 ml.
3) Volume cadangan ekspirasi ( ekspirasi reserve
volume)/ udara suplementer
Volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah
mengeluarkan nafas (ekspirasi) biasa, yang besarnya
1500 cc atau
1500
4) Volume sisa / residu (residual volume)
Volume udara yang masih tersisa dalam paru-paru setelah mengeluarkan nafas
(ekspirasi) maksimal, yang besarnya
1000 cc atau
ml.
5) Kapasitas vital (vital cavasity)
Volume uadara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan
inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya
3500 cc atau
3500 ml.
Jadi, kapasitas vital = V tidal + V cadangan inspirasi + V cadangan
ekspirasi
6) Volume total paru-paru (total lung volume)
Volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin, yang
besarnya
atau
4500 ml.
Jadi, V total paru-paru = V sisa + kapasitas vital. (Waluyo, 2010:241)
“Udara residual memainkan peranan kunci dalam
menjaga pertukaran gas antara darah dan udara alveolar di antara napas.” (Fried
dan Hademanos, 2006:234)
Frekuensi pernafasan
Gerakan pernafasan diatur oleh pusat
pengendali di otak, sedangkan aktifitas saraf pernafasan dirangsang oleh
stimulus dari karbondioksida (CO2). Pada umumnya manusia mampu
bernafas 15-8 kali tiap menitnya. Cepat atau Lambatnya bernafas dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu:
1) Faktor Umur
Semakin bertambah usia seseorang, maka semakin
rendah frekuensi pernafasannya.
2) Jenis kelamin
Laki-laki umumnya bernafas lebih pelan dari
pada perempuan, ini dikarenakan volume paru-paru laki-laki lebih besar dari
pada perempuan. Namun, kadar O2 yang dibutuhkan oleh laki-laki lebih
besar dari pada perempuan, itu karena pada umumnya laki-laki lebih banyak
bergerak dari pada perempuan.
3) Suhu tubuh
Hal ini berhubungan dengan proses metabolisme
tubuh, semakin tinggi suhu tubuhnya semakin tinggi pula frekuensi
pernafasannya.
4) Posisi tubuh
Pada saat berdiri frekuensi pernafasan lebih
besar, karena energi yang digunakan untuk menompang tubuh lebih banyak. Pada
posisi duduk, frekuensi pernafasan lebih menurun. Karena energi yang digunakan
untuk menyangga tubuh merata oleh tubuh.
5) Kegiatan tubuh
Orang yang banyak melakukan kegiatan frekuensi
pernafasannya akan meningkat karena akan lebih banyak memerlukan energi.
Dibandingkan dengan orang yang melakuakan sedikit kegiatan, jelas frekuensi
pernafasannya akan lebih rendah karena lebih sedikit memerlukan energi.
(Waluyo, 2010: 242)
IV.
METODOLOGI
PENELITIAN :
A.
Alat dan Bahan
1.
Alat
a.
Bak besar
b.
Botol besar bervolume 5 liter
c.
Pipa plastic (selang)
d.
Timbangan berat badan
e.
Alat ukur (mit line)
2.
Bahan
a.
Air secukupnya
B.
Cara Kerja
1.
Cara kerja untuk mengetahui kapasitas vital paru-paru
a. Skala pada botol
besar dibuat dengan gelas ukur, skala dari 0-0,25-0,5-0,75-1-dan
seterusnya
|
b. botol diisi dan dibalik
|
c. Pipa plastik dipasang
|
d. Menarik nafas
sedalam-dalamnyadan menghembuskan nafas dengan kuat lewat mulut yang telah
dihubungkan dengan pipa plastik
|
e. Volume dibaca
|
f. Orang yang sama
berlalri keliling lapangan
|
Menarik nafas
sedalam-dalamnyadan menghembuskan nafas dengan kuat lewat mulut yang telah
dihubungkan dengan pipa plastik
|
g. Volume dibaca
|
h. Volume vital sebelum dibandingkan dengan
volume vital sesudah olahraga
|
I.
HASIL
PENGAMATAN:
Sistem Respirasi
NO.
|
P/L
|
Umur
|
Tinggi
|
Ber45,at
|
Lingkar dada
|
Kapasitas Vital
|
|
Diam
|
Lari
|
||||||
1.
|
L
|
19
|
167
|
55
|
86
|
3500
|
3625
|
2.
|
P
|
18
|
157,5
|
45,5
|
79
|
2500
|
2750
|
3.
|
L
|
19
|
164
|
65
|
87
|
3500
|
3750
|
4.
|
L
|
19
|
167
|
55
|
86
|
3750
|
3875
|
5.
|
L
|
19
|
171
|
57
|
84
|
3750
|
4000
|
6.
|
L
|
19
|
157,5
|
40
|
75
|
3000
|
3250
|
II.
PEMBAHASAN :
Paru-paru adalah salah satu organ yang
berperan dalam sistem respirasi manusia. Paru-paru juga merupakan tempat
pertukaran antara O2 dan CO2. Udara yang masuk dan keluar
paru-paru terbatas. Batasan ini disebut dengan kapasitas paru-paru. Secara
garis besar volume paru-paru dibagi atas 6 macam. Volume tidal adalah volume
udara pernafasan (inspirasi) biasa, yang besarnya
500 cc atau
500 ml. Volume cadangan inspirasi
(inspirasi reserve volume) / udara komplementer adalah volume udara yang masih
dapat dimasukkan secara maksimal setelah bernafas (inspirasi) biasa, yang
besarnya
1500 cc atau
1500 ml.Volume cadangan ekspirasi (
ekspirasi reserve volume)/ udara suplementer adalah volume udara yang masih
dapat dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan nafas (ekspirasi) biasa,
yang besarnya
1500 cc atau
1500 ml. Volume sisa / residu
(residual volume) adalah volume udara yang masih tersisa dalam paru-paru
setelah mengeluarkan nafas (ekspirasi) maksimal, yang besarnya
1000 cc atau
ml.Kapasitas vital (vital cavasity) adalah volume uadara yang dapat
dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi semaksimal mungkin
juga, yang besarnya
3500 cc atau
3500 ml.Jadi, kapasitas vital = V
tidal + V cadangan inspirasi + V cadangan ekspirasi. Volume total paru-paru
(total lung volume) adalah volume udara yang dapat ditampung paru-paru
semaksimal mungkin, yang besarnya
atau
4500 ml.Jadi, V total paru-paru = V
sisa + kapasitas vital.
Pada praktikum ini kami melakukan pengamatan
terhadap kapasitas vital paru-paru manusia. Hasil pengamatan menunjukkan
probandus pertama yang merupakan seorang laki-laki berusia 19 tahun dengan
tinggi 167 cm, berat 55 Kg, dan lingkar dada 86 cm kapasitas vital paru-parunya
saat diam adalah 3500 ml sedangkan ketika berlari adalah 3625 ml. Probandus
kedua yang merupakan seorang wanita
berusia 18 tahun dengan tinggi 157,5 cm, berat 45,5 Kg, dan lingkar dada
79 cm kapasitas vital paru-parunya saat diam adalah 2500 ml sedangkan ketika
berlari adalah 2750 ml. Probandus ketiga yang merupakan seorang laki-laki berusia 19 tahun dengan tinggi 164 cm, berat
65 Kg, dan lingkar dada 87 cm kapasitas vital paru-parunya saat diam adalah
3500 ml sedangkan ketika berlari adalah 3750 ml. Probandus keempat yang
merupakan seorang laki-laki berusia 19
tahun dengan tinggi 167 cm, berat 55 Kg, dan lingkar dada 86 cm kapasitas vital
paru-parunya saat diam adalah 3750 ml sedangkan ketika berlari adalah 3875 ml.
Probandus kelima yang merupakan seorang laki-laki berusia 19 tahun dengan tinggi 171 cm, berat
57 Kg, dan lingkar dada 84 cm kapasitas vital paru-parunya saat diam adalah 3750
ml sedangkan ketika berlari adalah 4000 ml. Probandus keenam yang merupakan
seorang laki-laki berusia 19 tahun
dengan tinggi 157,5 cm, berat 40 Kg, dan lingkar dada 75 cm kapasitas vital
paru-parunya saat diam adalah 3000 ml sedangkan ketika berlari adalah 3250 ml.
Menurut hasil pengamatan jika dibandingkan
kapasitas paru-paru antara laki-laki dengan perempuan maka kapasital vital
paru-paru wanita lebil kecil dibandingkan dengan laki-laki. Pada pengamatan
yang telah kami lakukan, usia probandus rata-rata 18-19 tahun dan kapasitas
vitalnya lebih besar probandus berusia 19 tahun, selain itu ini juga disebabkan
yang berusia 18 tahun tersebut adalah seorang perempuan. Hal inilah yang
menyebabkan hasil pengamatan terhadap faktor umur berbeda dengan teori. Tinggi
badan seeorang juga mempengaruhi
kapasitas paru-parunya, hasil pengamatan menunjukkan seorang yang lebih pendek,
maka kapasitas paru-parunya lebih sedikit. Hasil pangamatan menunujukkan
seseorang yang berat badannya diatas maupun dibawah berat badan ideal maka frekuensi
paru-parunya lebih kecil dibandingkan dengan seseorang yang beat badannya
ideal. Paru-paru terletak pada rongga dada manusia, secara otomatis besarnya
rongga dada manusia mempengaruhi volume parau-paru. Hal ini dapat dilihat
dengan mengukur lingkar dada, semakin besar lingkar dada semakin besar pula
kapasitas paru-parunya. Keadaan seseorang juga mempengaruhi kapasitas vital
paru-paru. Semakin banyak aktivitas seseorang maka semakin besar kapasitas
vital paru-parunya. Seperti berlari, percobaan menunjukkan bahwakapasitas semua
probandus lebih besar saat mereka sedang berlari dari pada saat diam. Hasil
pengamatan menunujukkkan bahwa tidak selamanya seseorang yang lebih tinggi,
lebih muda, berat ideal, atau lingkar dada besar memilki kapasitas paru-paru yang
lebih besar. Hal ini disebabkan semua faktor tersebut berpengaruh, maksutnya
tidak hanya karena dia lebih tinggi lalu kapsitas vital paru-parunya lebih
besar, bisa saja kapasitas paru-parunya sama atau lebih rendah dari pada orang
yang lebih pendek. Sebab bisa saja orang yang lebih pendek memilki berat badan
yang lebih ideal, lingkar dada yang lebih besar, dan lain sebagainya.
III.
KESIMPULAN :
Dari Praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa kapasitas udara paru-paru
setiap manusia berbeda-beda tergantung pada jenis kelamin, usia, tinggi badan,
berat badan, lingkar dada, dan keadaan (aktivitas). pria memilki kapasitas yang
lebih besar dari wanita. semakin tua usia semakin kecil rendah frekuensinya.
semakin ideal tubuh seseorang maka semakin besar kapasitas udara paru-parunya.
semakin besar lingkar dada maka semakin besar kapasitas udara paru-paru. dan
apabila seseorang melakukan aktivitas yang lebih berat dan banyak maka
kapasitas paru-parunya lebih besar dibandingkan seseorang yang diam.
Fried, G., Hademanos, G. 2006. Biologi. (Edisi
Kedua).Jakarta: Erlangga
Muchtaromah, B. 2010. Sistem Respirasi pada
Manusia. http://blog.uin malang.ac.id. [diakses tanggal 11 april 2013]
National Geographic. 2004. Biology The
Dinamics of Life. United States of America
Waluyo, J. 2006. Biologi Dasar. Jember:
Universitas Jember
Waluyo, J. 2010. Biologi Umum. Jember:
Universitas Jember
Waluyo, J., Wahyuni, D., Asyiah, I. N. Petunjuk
Praktikum Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar